6 Strategi Jitu Pengacara Menang di Pengadilan
Semua orang yang berperkara di pengadilan, tentu
mengharapkan kemenangan. Hal itu menjadi kepuasan tersendiri, apalagi
kemenangan tersebut diraih dengan
perjuangan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan.
Jurnalpasee - Meskipun berperkara pada dasarnya tidak mencari menang atau
kalah, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam melakukan
pembelaan mau pun memperjuangkan perkara di pengadilan, diantaranya :
1. Pahami Masalah
Salah satu hal yang sangat penting dalam pembelaan di
pengadilan adalah mengetahui secara detail masalahnya. Untuk itu pada tahap
awal, jujurlah terhadap problem hukum yang sedang dihadapi, karena setiap
persoalan hukum memiliki karakter sendiri, sehingga penanganannya pun berbeda
satu dengan lainnya.
Selain itu juga sangat penting bagi seorang pengacara untuk
menulis atau menanyakan secara detail tentang kronologis dan perjalanan perkara
yang akan ditangani. Dari cerita dan kronologis itulah kita dapat menentukan
langkah-langkah hukum yang akan anda lakukan.
2. Kuasai Hukumnya
Setelah mengetahui kronologis masalah, hal yang sangat
penting bagi seorang pengacara adalah mengetahui dan menguasai hukumnya. Hukum
tidak hanya berasal dari Peraturan Perundang-Undangan, tetapi juga dapat
ditemukan dalam teori, prinsip maupun pendapat pakar atau ahli hukum yang
berkaitan dengan problem hukum yang sedang dihadapi.
Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah juga melihat
putusan-putusan hakim yang terdahulu yang berkaitan dengan kasus yang sedang
anda hadapi. Apabila telah anda ketahui hukumnya, maka tentukanlah cara
penanganannya.
3. Lengkapi Bukti-bukti
Apabila telah mengetahui secara detail masalah beserta
hukumnya, maka yang mesti dipersiapkan dari awal adalah bukti-bukti yang
berkaitan dengan perkara yang sedang dihadapi.
Tidak semua bukti harus diajukan di muka persidangan,
melainkan bukti-bukti yang dapat menguatkan dan mendukung perkara. Bukti-bukti
tersebut wajib anda amankan, karena tidak jarang bukti yang bersifat vital akan
diperebutkan.
Bahkan seringkali ada yang berusaha dengan berbagai cara
untuk menghilangkan atau mendapatkan bukti-bukti yang berhubungan dengan
perkara yang sedang anda hadapi.
Untuk itulah sangat penting untuk menyimpan dan mengamankan
bukti yang bersifat vital bagi anda dalam menghadapi persidangan di pengadilan.
4. Pastikan Menggunakan Strategi yang Benar
Strategi dalam berperkara biasanya tidak banyak didapatkan
hanya dengan membaca Peraturan Perundang-Undangan maupun dalam buku-buku teks
yang berkaitan dengan perkara.
Selain itu, juga dibutuhkan pengalaman yang cukup dan
kematangan dalam menganalisa kebutuhan, terhadap pilihan strategi yang akan
digunakan. Biasanya seorang yang berkecimpung cukup lama di dunia hukum telah
memiliki insting strategi yang jitu dalam upaya pembelaan di pengadilan.
Pada dasarnya strategi dalam pembelaan tidak hanya berkaitan
dengan penguasaan atas masalah dan ketentuan hukumnya, tetapi juga sangat
berkaitan dengan kecakapan dan kelihaian anda dalam melakukan pembelaan di
pengadilan.
5. Pembelaan yang Berkualitas
Memahami masalah, hukum, kelengkapan bukti-bukti dan
strategi yang akan anda gunakan, belumlah cukup. Satu hal yang banyak dilupakan
dan dikesampingkan adalah pembelaan yang berkualitas.
Banyak para pembela di pengadilan memahami secara gamblang
masalah, hukum, kelengkapan bukti-bukti dan strategi yang akan gunakan, tetapi
seringkali tidak memperhatikan kualitas pembelaan di pengadilan.
Akhirnya, tidak jarang, harusnya perkaranya menang , justru
kalah hanya karena pembelaan yang tidak berkualitas. Kualitas pembelaan yang
dimaksud tidak hanya berkaitan dengan kemampuan argumentasi secara lisan, akan
tetapi juga harus didukung oleh argumentasi tertulis melalui pemilihan
kata-kata yang berkualitas sesuai dengan prinsip-prinsip dan bahasa hukum
kontemporer.
6. Jangan Menyerah
Berperkara di pengadilan seringkali menemukan kejutan yang
tidak diduga. Perkara yang menurut kita akan menang, justru malah sebaliknya.
Begitu juga argumentasi hukum yang menurut nalar dan nurani kita adalah benar,
kadangkala justru malah diputarbalikkan sehingga seolah-olah benar menurut
argumentasi lawan dengan berbagai macam alasan dan pertimbangan.
Untuk itu dibutuhkan keuletan bagi seorang pembela untuk
berupaya secara maksimal dalam mematahkan argumentasi yang dapat melemahkan
atau tidak mendukung argumentasi yang kita ajukan. Tentunya tetap dalam koridor
hukum sebagai acuannya.
Selain itu, meskipun kita harus menghormati atas putusan
hakim yang telah ditetapkan, tetap jangan menyerah dan berpangku tangan pada
putusan yang telah ditetapkan. Perjuangkanlah ketidak adilan hingga ketidak
adilan itu menemukan keadilan.
Maksudnya, ajukan upaya hukum lainnya misalnya banding,
kasasi, peninjauan kembali (PK) maupun upaya-upaya hukum lainnya sesuai dengan
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikianlah enam strategi dan tata cara memenangkan perkara
di pengadilan. Semoga dapat membantu anda dalam upaya mencari keadilan yang
memang harus diperjuangkan(law-justice)
Salam Jurnalpasee
Salam Jurnalpasee