Ryamizard Ryacudu : Tim Mawar Sudah Bubar Puluhan Tahun Lalu
Jurnalpasee - Usai pembeberan dan pemaparan Polri terkait kerusuhan 21-22
Mei, keberadaan Tim Mawar kembali mencuat ke permukaan.
Bahkan dalam artikel yang diturunkan majalah Tempo, Tim
Mawar disebut-sebut berada di balik kerusuhan Jakarta yang bermula dari demo di
depan kantor Bawaslu RI.
Menanggapi pemberitaan majalah Tempo itu, Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu menyatakan tak perlu lagi membawa luka lama dengan mengaitkan
Tim Mawar Kopassus turut terlibat sebagai dalang kerusuhan 21-22 Mei lalu.
Menurut Ryamizard Ryacudu, Tim Mawar yang pernah disebut-sebut sebagai tim
penculikan periode 1997-1998 itu sudah puluhan tahun selesai.
Demikian disampaikan Menhan saat memberikan keterangan pers
di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
"Sudahlah Tim Mawar itu sudah puluhan tahun sudah
selesai, jangan dibawa-bawa lagi," ujarnya.
Kendati begitu, Ryamizard menegaskan bahwa jika memang ada
mantan anggota yang terlibat kerusuhan lalu, itu adalah murni perbuatan
individu.
Karena itu, ia menegaskan bahwa perbuatan mantan anggota itu
sudah bukan lagi dan tidak ada kaitannya dengan kesatuan TNI maupun Tim Mawar.
"Kalau misalnya sudah purnawirawan, dia sudah tidak
bergabung di apa-apa, segala macamnya begitu, itu urusan mereka,"
tegasnya.
Begitu pula dengan tuduhan pada anggota TNI, khususnya
Kopassus aktif turut terlibat, Ryamizard memastikan hal tersebut tidak benar.
"Yang namanya Kopassus aktif, tidak ada yang begituan.
Saya sudah tanyakan satu persatu, tidak ada mereka itu (terlibat),"
katanya.
Sebelumnya, mantan Komandan Tim Mawar Mayjen TNI (Purn)
Chairawan tidak mempersoalkan tuduhan adanya keterlibatan pihaknya dalam aksi
kerusuhan 21-22 Mei.
Pasalnya, selain tidak mendasar, tuduhan tersebut juga
dinilai tendensius.
"Tapi kok saya diam ini malah muncul di (majalah)
Tempo. Wah ini kalau dibiarin terus ini jangan jangan. Makanya saya
laporkan," kata Chairawan di Bareskrim Polri Jakarta Selatan, Rabu (12/5).
Dalam salah satu pemberitaannya di majalah Tempo edisi 10-16
disebutkan adanya dugaan keterlibatan beberapa eks anggota Tim Mawar dalam
kerusuhan 21-22 Mei.
Karena itu, Chairawan menilai tuduhan tersebut dianggap menghakimi
seakan-akan bahwa Tim Mawar ini terlibat dalam kerusuhan tersebut. Padahal itu
tidak benar.
"Tau lah. Itu mau saya tuntut. Karena nuduh
sembarangan. Saya harus menghormati polisi, polisi memang tugasnya, siapa
dalangnya ini," ungkpanya.
Salam Jurnalpasee